Oleh: Ahmadiansyah
Timur merupakan sebuah sebutan dari arah terbitnya matahari. Namun, timur juga tidak jarang disebut sebagai wilayah yang memiliki keterbelakangan atau biasa dikenal sebagai wilayah 3T yakni terbelakang, terluar dan tertinggal.
Daerah 3T tersebut sebenarnya harus dijadikan daerah perioritas oleh pemerintah sehingga bisa dipikirkan sebuah terobosan seperti apa untuk menanggulanginya sehingga dapat dijadikan sebagai daerah yang lebih maju dan bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya.
Ketertinggalan yang dimiliki oleh daerah timur juga telah menjadikannya sebagai wilayah yang dianggap memiliki tingkat peradaban yang rendah. Tentu hal tersebut tidak seperi apa yang dimiliki oleh wilayah barat yang memiliki tingkat peradaban yang lebih baik.
Peradaban wilayah barat yang dengan segala kemajuan yang dimilikinya telah menjadikannya daerah yang dapat dijadikan sebagai daerah acuan bagi kemakmuran dan kesejahteraan dalam suatu negara.
Acuan tersebut tentu tidak serta merta didapatkan hanya dari letak geografisnya saja, melainkan oleh budaya intelektual yang ditanam kepada masyarakatnya mulai dari tingkat anak-anak sampai pada tingkat yang tua sekalipun.
Satu catatan penting yang dapat dilihat dari acuan itu bahwa masyarakat disana memiliki budaya literasi yang begitu masif dalam kehidupannya sehari-hari.
Literasi memang menjadi hal yang identik dalam suatu peradaban dan itu telah menjadi bukti yang sangat jelas dalam lahirnya suatu peradaban yang baik.
Di wilayah barat, budaya literasi dijadikan sebagai santapannya setiap hari. Disetiap sudut jalan selama mata masih bisa memandang, disitu kita bisa melihat lingkungan yang penuh dengan intelektualisme.
Tapi, ada satu hal yang membuatnya unik ketika dilihat. Sudut-sudut tersebut memiliki satu titik optimisme yang dipancarkan olehnya. Karena titik tersebut merupakan titik awal yang akan menjadikannya garis peradaban panjang di wilayah timur.
Warna kulit, logat serta pancaran senyuman khas dari arah terbitnya mentari tersebut diyakini mampu memberikan warna semangat yang cukup besar demi sebuah peradaban.
Semangat yang dibalut dengan optimisme tersebut juga harus tersampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di seberang pulau disana, karena memang sebuah peradaban tidak hanya dipengaruhi oleh timur dan barat melainkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
Terlebih lagi, wilayah tersebut miliki Sumber Daya Alam yang cukup baik sehingga kedepan dapat dijadikan sebagai daerah yang mampu bersaing dengan daerah yang lebih maju.
Optimisme dan motivasi yang tinggi memang harus terus tertanam dalam-dalam kepada masyarakat sehingga keraguan-keraguan untuk maju bisa terbantahkan.
Oleh sebab itu, "kita tidak usah ragu dalam melangkah, ikuti kata hati dalam menentukan arah, dan yakini bahwa semua akan mampu untuk diwujudkan" karena memang perjalanan panjang dalam suatu peradaban itu pasti dimulai dari langkah pertama.
Daerah 3T tersebut sebenarnya harus dijadikan daerah perioritas oleh pemerintah sehingga bisa dipikirkan sebuah terobosan seperti apa untuk menanggulanginya sehingga dapat dijadikan sebagai daerah yang lebih maju dan bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya.
Ketertinggalan yang dimiliki oleh daerah timur juga telah menjadikannya sebagai wilayah yang dianggap memiliki tingkat peradaban yang rendah. Tentu hal tersebut tidak seperi apa yang dimiliki oleh wilayah barat yang memiliki tingkat peradaban yang lebih baik.
Peradaban wilayah barat yang dengan segala kemajuan yang dimilikinya telah menjadikannya daerah yang dapat dijadikan sebagai daerah acuan bagi kemakmuran dan kesejahteraan dalam suatu negara.
Acuan tersebut tentu tidak serta merta didapatkan hanya dari letak geografisnya saja, melainkan oleh budaya intelektual yang ditanam kepada masyarakatnya mulai dari tingkat anak-anak sampai pada tingkat yang tua sekalipun.
Satu catatan penting yang dapat dilihat dari acuan itu bahwa masyarakat disana memiliki budaya literasi yang begitu masif dalam kehidupannya sehari-hari.
Literasi memang menjadi hal yang identik dalam suatu peradaban dan itu telah menjadi bukti yang sangat jelas dalam lahirnya suatu peradaban yang baik.
Di wilayah barat, budaya literasi dijadikan sebagai santapannya setiap hari. Disetiap sudut jalan selama mata masih bisa memandang, disitu kita bisa melihat lingkungan yang penuh dengan intelektualisme.
Tapi, ada satu hal yang membuatnya unik ketika dilihat. Sudut-sudut tersebut memiliki satu titik optimisme yang dipancarkan olehnya. Karena titik tersebut merupakan titik awal yang akan menjadikannya garis peradaban panjang di wilayah timur.
Warna kulit, logat serta pancaran senyuman khas dari arah terbitnya mentari tersebut diyakini mampu memberikan warna semangat yang cukup besar demi sebuah peradaban.
Semangat yang dibalut dengan optimisme tersebut juga harus tersampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di seberang pulau disana, karena memang sebuah peradaban tidak hanya dipengaruhi oleh timur dan barat melainkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
Terlebih lagi, wilayah tersebut miliki Sumber Daya Alam yang cukup baik sehingga kedepan dapat dijadikan sebagai daerah yang mampu bersaing dengan daerah yang lebih maju.
Optimisme dan motivasi yang tinggi memang harus terus tertanam dalam-dalam kepada masyarakat sehingga keraguan-keraguan untuk maju bisa terbantahkan.
Oleh sebab itu, "kita tidak usah ragu dalam melangkah, ikuti kata hati dalam menentukan arah, dan yakini bahwa semua akan mampu untuk diwujudkan" karena memang perjalanan panjang dalam suatu peradaban itu pasti dimulai dari langkah pertama.
Mantapp ,Terus asah Adinda dan Trus semangat ,semoga kedepan bisa Di aplikasikan Untuk Dana Ro Rasa Risa Kita Tercinta
BalasHapus