Oleh: SITI HAJAR S.Pd
Dalam diri manusia Allah menciptakan yang namanya rasa untuk saling mencintai, itu qadha yang tak bisa kita tolak. Sudah sepatutnya manusia menerima, karena itu bukanlah sebuah zat kimia yamg bisa di racik olehnya. Tidak berhenti di situ, pemberian Allah tersebut bukanlah suatu yg kebetulan, karena Allah punya obat untuk meredakannya supaya tidak menimbulkan penyakit.
Iya, dengan menikah.
Mungkin klasik bagi para feminisme yang memandang, jika ujunng-ujungnya selalu dengan menikah. Karena sudut pandang yang mereka gunakan bukan dengan keimanan, namun kepentingan Maka saat Allah memberikan rasa tersebut, penuhilah dengan cara2 yang Allah tentukan pula, karena rasa itu bukan milik kita, namun pemberian sang Pencipta. Sehingga ta'aruf adalah jalan bagi mereka yang ingin memenuhi rasa cinta (gharizah nau) dengan mengikuti arahanNya yaitu menikah.
Dalam diri manusia Allah menciptakan yang namanya rasa untuk saling mencintai, itu qadha yang tak bisa kita tolak. Sudah sepatutnya manusia menerima, karena itu bukanlah sebuah zat kimia yamg bisa di racik olehnya. Tidak berhenti di situ, pemberian Allah tersebut bukanlah suatu yg kebetulan, karena Allah punya obat untuk meredakannya supaya tidak menimbulkan penyakit.
Iya, dengan menikah.
Mungkin klasik bagi para feminisme yang memandang, jika ujunng-ujungnya selalu dengan menikah. Karena sudut pandang yang mereka gunakan bukan dengan keimanan, namun kepentingan Maka saat Allah memberikan rasa tersebut, penuhilah dengan cara2 yang Allah tentukan pula, karena rasa itu bukan milik kita, namun pemberian sang Pencipta. Sehingga ta'aruf adalah jalan bagi mereka yang ingin memenuhi rasa cinta (gharizah nau) dengan mengikuti arahanNya yaitu menikah.
Komentar
Posting Komentar